Senin, 10 Juni 2013

Home » KOMPAStekno: Gamification, Bukan Sekadar Bagi-bagi Poin

,
KOMPAStekno
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Gamification, Bukan Sekadar Bagi-bagi Poin
Jun 10th 2013, 09:25

(foursquare) Game of Cones, penerapan sistem gamification dari Foursquare dan HBO.


Penulis: Eko Nugroho*

KOMPAS.com - Sekitar awal abad ke 19 beberapa pedagang di Amerika mulai memberikan kepingan tembaga bagi konsumen yang berbelanja di tempat mereka. Kepingan-kepingan tersebut pada jumlah tertentu kemudian bisa ditukarkan dengan barang yang ada di toko.

Sistem ini sebenarnya adalah implementasi dari elemen  point and reward yang ada pada setiap game. Sistem sederhana tersebut terbukti mampu memotivasi pelanggan mereka untuk kembali datang berbelanja.

Banyak yang kemudian mengimplementasikan sistem yang sama namun dengan berbagai variasi, yang awalnya kepingan tembaga diganti dengan lembaran kertas khusus dengan beberapa area untuk diisi cap/tanda. Ketika seluruh area  telah terisi maka konsumen bisa menukarnya dengan hadiah tertentu.

Sistem ini kemudian dikenal sebagai loyalty program atau upaya untuk memotivasi konsumen agar terus setia (loyal) dengan produk tertentu.

Loyalty program
terus berkembang hingga saat ini. Berbagai industri, dari mulai penerbangan, perbankan, telekomunikasi, juga retail telah memanfaatkan berbagai bentuk loyalty program untuk memotivasi/menjaga loyalitas konsumen mereka.

Tahun 2010 waralaba kedai kopi Starbucks menyediakan badge Foursquare khusus untuk berbagai lokasi tokonya serta menyediakan diskon khusus bagi mereka yang berhasil menjadi Major di beberapa lokasi mereka.

Loyalty program
, yang awalnya dibantu keping tembaga, saat ini didukung dengan berbagai aplikasi digital. Disadari atau tidak, implementasi dari berbagai konsep game, atau yang saat ini dikenal dengan istilah Gamification, semakin dekat dengan keseharian kita.

Terlepas bahwa istilah gamification mulai populer digunakan sejak beberapa tahun terakhir ini, kita sebenarnya telah memanfatkan berbagai konsep game di luar area game itu sendiri dari sejak lama.

Yang menarik untuk kita cermati adalah fakta bahwa loyalty program, atau implementasi gamification secara umum, memberikan bukti bahwa game bisa berperan lebih dari sekedar media hiburan atau media penyampai informasi.

Dengan desain dan implementasi yang tepat sebuah konsep game (gamification) juga terbukti mampu berperan sebagai pembangkit motivasi bahkan mengarahkan penggunanya untuk melakukan aksi tertentu.  

Perlu disadari bahwa  gamification lebih dari sekedar membagikan point, badge, atau menyusun leaderboard semata.

Gamification adalah sebuah upaya untuk mengimplementasikan konsep game yang tepat agar mampu menghadirkan proses yang menyenangkan serta benefit yang nyata bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.

Untuk memastikan sebuah konsep gamification memberikan hasil yang optimal setidaknya ada 4 hal yang perlu diperhatikan secara seksama:

1. Tentukan objektif yang ingin dicapai sedetil mungkin.

Lakukan riset secara seksama apa yang ingin kita capai dengan menerapkan konsep gamification. Pelajari segala faktor yang berpengaruh, kemudian tentukan parameter pengukuran secara baik, serta jadwalkan proses evaluasi serta penyesuaian (update) secara berkala.

2. Kenali karakteristik pemain.

Sebuah game, apapun bentuk dan implementasinya, haruslah memberikan pengalaman bermain yang menyenangkan. Dengan kata lain kita harus mengerti karakteristik pemain atau target konsumen kita. Lebih lengkap tentang hal ini telah kita bahas pada artikel sebelumnya.

3. Pastikan konsep yang dihadirkan memiliki tingkat Re-Playability yang tinggi.

Semakin tinggi tingkat Re-Playability sebuah game, maka semakin besar peluang game tersebut akan dimainkan berkali-kali. Tingkat Re-playability ini sebagian besar dipengaruhi oleh mekanisme serta variasi imbalan (reward) yang dihadirkan.

4. Fokus untuk menumbuhkan motivasi internal.

Setiap imbalan (reward) yang dihadirkan akan berfungsi untuk menghadirkan motivasi eksternal bagi pemain untuk mau terlibat dalam proses yang kita hadirkan. Namun salah satu tanda bahwa konsep gamification berjalan secara optimal adalah ketika target pemain kita, pada titik tertentu, kemudian mampu menumbuhkan motivasi internalnya untuk terus terlibat.

Dengan kata lain sebuah konsep gamification yang baik akan mampu menghadirkan pengalaman yang menyenangkan dan pengalaman itu kemudian cukup untuk menjadi imbalan/reward yang berharga.  

Jika sebuah implementasi elemen game sederhana berupa point and reward saja telah terbukti mampu menghadirkan berbagai bentuk loyalty program yang efektif. Bayangkan potensi implementasi berbagai elemen serta konsep game untuk banyak hal di sekitar kita.

Dengan mengimplementasikan konsep game secara tepat pada berbagai hal di luar game itu sendiri, kita berpeluang memberi manfaat serta nilai tambah dalam berbagai proses.

Hal ini mungkin bisa menjadi salah satu fokus industri game Indonesia, menghadirkan para game designer serta developer yang tidak sekedar membuat game sebagai komoditas hiburan semata, namun juga mampu mengimplementasikannya di berbagai bidang dan memberikan lebih banyak manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

*Eko Nugroho adalah Game designer/Co-Founder Kummara. Kolom Gamify akan membahas persoalan game design dan hal-hal terkait gamification. Pertanyaan dan diskusi mengenai game design bisa dilakukan melalui akun @enugroho

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions