Sabtu, 29 Juni 2013

Home » KOMPAStekno: Rugi Miliaran Rupiah karena Serangan Siber

,
Changes are afoot at Blogtrottr!
By popular request, we're bringing in paid plans with some cool new features (and more on the way). You can read all about it in our blog post.
KOMPAStekno
News and Service // via fulltextrssfeed.com
Rugi Miliaran Rupiah karena Serangan Siber
Jun 30th 2013, 04:19

Shutterstock

Ilustrasi kejahatan siber

KOMPAS.com — Serangan siber bisa berdampak fatal bagi finansial perusahaan. Berdasarkan survei Global Corporate IT Security Risks 2013 yang dilakukan oleh Kaspersky Lab bekerja sama dengan B2B International, serangan siber pada perusahaan besar bisa menyebabkan kerugian hingga lebih dari Rp 6,4 miliar.

Dari pengolahan hasil survei, terlihat bahwa kerugian terbesar ditimbulkan oleh insiden serangan itu sendiri, hilangnya peluang dan laba, serta pembayaran kepada spesialis remediasi pihak ketiga. Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk semua masalah itu bisa mencapai Rp 5,6 miliar.

Biaya "respons" untuk merekrut atau melatif staf, serta meng-update hardware, software, dan infrastruktur lain bisa mencapai sekitar Rp 823 juta.

Namun, jumlah kerugian yang ditimbulkan berbeda-beda bergantung dari lokasi perusahaan yang mengalami serangan.

Sebagai contoh, kerugian terbesar diasosiasikan dengan insiden yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Amerika Utara, dengan rata-rata kerugian mencapai Rp 8,1 miliar. Insiden di Amerika Selatan menimbulkan kerugian sekitar Rp 8 miliar, sementara di Eropa Barat angkanya, meskipun lebih rendah tetapi tetap signifikan bagi perusahaan, mencapai sekitar Rp 6,2 miliar.   

Kerugian yang ditimbulkan oleh serangan siber terhadap perusahaan skala kecil dan menengah (UKM) relatif lebih rendah dibanding kerugian yang diderita perusahaan besar. Namun, mengingat kecilnya skala UKM, angka kerugian tetap menjadi masalah besar. Kerugian yang ditimbulkan oleh insiden terkait keamanan IT pada UKM rata-rata mencapai sekitar Rp 496 juta.

Survei Global Corporate IT Security Risks 2013 sendiri dilakukan terhadap berbagai perusahaan di seluruh dunia. Negara-negara yang menjadi sampel penelitian antara lain Rusia, Jerman, Inggris, Kanada, Meksiko, Brasil, Amerika Serikat, Turki, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, India, China, Jepang, Australia, dan lain-lain.

Demi mendapatkan hasil yang paling akurat, B2B hanya memasukkan insiden serangan yang terjadi dalam 12 bulan terakhir; penilaian dilakukan berdasarkan informasi mengenai kerugian yang timbul sebagai akibat langsung dari insiden terkait keamanan.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions