Jumat, 21 Juni 2013

Home » Tempo.co News Site: Fosil Siput Ungkap Migrasi Manusia Purba Eropa

,
Tempo.co News Site
daily news from tempo.co // via fulltextrssfeed.com
Fosil Siput Ungkap Migrasi Manusia Purba Eropa
Jun 21st 2013, 07:18

TEMPO.CO, Nottingham - Kesamaan genetik antara fosil bekicot yang ditemukan di Irlandia dan Pyrenees timur menunjukkan bahwa manusia pernah bermigrasi dari Eropa selatan ke Irlandia pada 8 ribu tahun yang lalu. Makhluk berlendir yang ada di Irlandia saat ini hampir identik dengan siput di Prancis selatan dan Spanyol utara.

Inggris muncul di akhir Zaman Es terakhir, yaitu sekitar 10 ribu tahun yang lalu. Kenaikan permukaan air laut dan tanah longsor diperkirakan telah memicu tsunami besar. Inggris berubah menjadi sebuah pulau terpisah dari daratan Eropa dan Irlandia.

Ini membuat hewan darat tidak lagi mampu bermigrasi dari Eropa menyeberangi lautan tanpa bantuan. Para ilmuwan merasa kebingungan bahwa Irlandia memiliki tumbuhan dan hewan yang secara genetik berbeda. Bahkan, dalam beberapa kasus, flora dan faunanya unik dibandingkan dengan yang ditemukan di Inggris.

Saat ini, para ilmuwan telah menemukan bahwa siput yang umumnya ditemukan di kebun (Cepaea nemoralis), genetiknya identik dengan yang ditemukan di Pyrenees timur.

Para peneliti mengatakan sulit untuk menjelaskan fenomena ini dengan pola yang jelas, kecuali jika perpindahan itu melibatkan manusia. "Ada catatan dari zaman mesolitik bahwa manusia makan siput di Pyrenees dan mungkin hewan ini hasil pertanian mereka," kata pemimpin studi, Angus Davison dari University of Nottingham. Menurut dia, jika siput ini berkolonisasi alami di Irlandia, maka jenis genetik yang sama juga akan ditemukan di daerah lain di Eropa, khususnya Inggris. Hanya saja para peneliti tak menemukannya.

Di masa lalu, jalan raya adalah sungai dan laut. Sungai yang mengapit Pyrenees merupakan rute perdagangan kuno ke Atlantik. Maka kepindahan siput boleh jadi menumpang manusia saat perjalanan dari Perancis selatan ke Irlandia pada 8 ribu tahun lalu. "Yang menarik adalah bahwa implikasi genetika siput mungkin menjelaskan peristiwa migrasi manusia yang sangat tua," kata Davison.

BBC | ISMI WAHID

Berita lainnya:
Supermoon Terbesar Akan Muncul 23 Juni  
iPhone Murah Mulai Dijual di Indonesia  
Misteri Batu Bergerak Death Valley Kini Terkuak
Samsung Rilis Tujuh Produk di Samsung Premier

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions