Jumat, 05 Juli 2013

Home » Tempo.co News Site: Meneliti Kulit Kacang, Nisrina Ciptakan 3 Produk

,
Changes are afoot at Blogtrottr!
By popular request, we're bringing in paid plans with some cool new features (and more on the way). You can read all about it in our blog post.
Tempo.co News Site
daily news from tempo.co // via fulltextrssfeed.com
Meneliti Kulit Kacang, Nisrina Ciptakan 3 Produk
Jul 6th 2013, 01:36

TEMPO.CO, Jakarta -Penelitian kulit kacang yang dilakukan Nisrina Nuramalia Fathina membuka fakta bahwa banyak manfaat yang bisa diambil dari kulit kacang. Siswi kelas XII SMA Kharisma Bangsa, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, ini menemukan setidaknya ada tiga manfaat kulit kacang. (Baca: Siswi SMA Temukan Manfaat Kulit Kacang)

"Dari kulit kacang, saya menemukan tiga produk," kata Nisrina pada Tempo, Jumat, 5 Juli 2013, saat ditemui di SMA Kharisma Bangsa. Hasil penelitian perempuan 18 tahun itu mendapat penghargaan medali perak dalam ajang International High School Environment Project Olympiad di Oswego, New York, Amerika Serikat, pada 16-20 Juni 2013.

Ketertarikan perempuan berkerudung ini meneliti kulit kacang terinspirasi setelah dia menyaksikan banyak orang yang menyia-nyiakan kulit kacang. Padahal konsumsi kacang di Indonesia lumayan banyak. Berdasarkan penelusurannya, angka konsumsi kacang secara nasional mencapai 1 juta ton per tahun.

Agar tidak terbuang percuma, Nisrina menjadikan kulit kacang sebagai objek penelitian supaya bermanfaat. Bontot dari dua bersaudara ini pun membaca literatur guna mencari tahu apa yang terkandung di kulit kacang. Dari situ dia mengetahui kulit kacang mengandung banyak mineral, seperti kalsium, fosfor, potasium, iron, sodium, mangan, zink. "Kandungan mineral-mineral itu bisa digunakan sebagai elektrolit," kata Nisrina.

Dalam melakukan eksperimennya, Nisrina menghaluskan kulit kacang menjadi serbuk. Tiga gram serbuk kulit kacang itu lalu dicampur dengan 40 mililiter aquades (air destilasi yang tidak punya voltase). Campuran ini dipanaskan dalam suhu 60 derajat Celcius. Setelah disaring dan airnya dicek pakai voltmeter, ternyata terukur ada listrik 0,7 volt. "Air itu bisa menyalakan kalkulator, bisa menyalakan lampu LED," kata Nisrina.

Produk kedua olahan kulit kacang adalah tabir surya. Ternyata, kata Nisrina, cairan elektrolit kulit kacang bukan cuma menghasilkan voltase listrik, tapi juga bisa menjadi produk kosmetik. Hipotesisnya dibangun dari dugaan bahwa tanaman memiliki kemampuan absorbsi sinar ultraviolet. "Saya cek cairan elektrolit itu pake spektrometer, ternyata kandungan SPF-nya 137. Itu sebagai tabir surya alias sunscreen untuk melindungi kulit dari cahaya matahari," kata dia. Sun Protection Factor (SPF) adalah zat pelindung kulit dari sinar matahari.

Tidak berhenti sampai di situ, Nisrina juga menemukan produk ketiga. Dia memanfaatkan sisa serbuk dari proses filtrasi antara bubuk kulit kacang dengan aquades. "Itu kan ada sisa bubuk kacangnya, kalau dibuang kan mengotori lingkungan. Serbuk itu saya manfaatkan untuk membuat papan," kata dia.

Caranya, serbuk kulit kacang dicampur dengan lem polivinil asetat dengan perbandingan volume 2 : 1. Setiap dua ukuran volume bubuk kacang dicampur dengan satu ukuran volume lem. Meski terbuat dari kulit kacang, papan yang dihasilkan tak main-main. Berdasarkan uji di lab beton Fakultas Teknik Universitas Indonesia, kemampuan papan ini setiap 1 sentimeter persegi bisa menahan beban hingga 182 kilogram. Sementara kelenturannya setiap 1 sentimeter persegi bisa menahan beban 17 kilogram.

"Ini bisa jadi papan alternatif," kata Nisrina. Bahkan papan dari kulit kacang ini mendapat pujian dari seorang arsitek asal Amerika. "Dia bilang papan ini bisa menjadi isolator ruangan yang bagus." (Baca: Edisi Khusus Penemu Muda)

AMIRULLAH

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions