Rabu, 23 Juli 2014

Home » Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia: Pernyataan Kubu Prabowo Soal Hacker Dinilai Tidak Masuk Akal

,
Berita Teknologi Gadget, Games Keren, Aplikasi Terbaru Dunia
Berita Teknologi Liputan6.com menyajikan kabar gadget terbaru, games keren, daftar aplikasi ponsel, aktititas internet hingga operator telekomunikasi 
Did Your Annuity Earn 8%?

46% of American's Die Broke. Don't become a statistic! Make your money work smarter, get your FREE Retirement Kit Today! Click Here Now. Get returns up to 8%!
From our sponsors
Pernyataan Kubu Prabowo Soal Hacker Dinilai Tidak Masuk Akal
Jul 23rd 2014, 07:45, by Dewi Widya Ningrum

Liputan6.com, Jakarta - Alasan mundurnya Prabowo Subianto dari proses Pilpres 2014 masih terus diperbincangkan. Salah satunya, menurut Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan Letnan Jenderal TNI Purnawirawan Yunus Yosfiah, karena ada hacker yang memanipulasi suara.

"Ada 37 hacker asal Korea dan Tiongkok yang memanipulasi sekitar 4 juta suara," kata Yunus di Jakarta, Selasa 22 Juli 2014.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Pimpinan Pelaksana Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII), M. Salahuddien menilai pernyataan itu tidak masuk akal.

"Bagaimana caranya para hacker itu melakukan rekayasa sementara rekapitulasi suara saja dilakukan secara manual," ujarnya yang dihubungi Liputan6.com via saluran telepon, Rabu (23/7/2014).

Pria yang akrab disapa dengan sebutan Didin itu menjelaskan, semua rekapitulasi suara dilakukan secara manual mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga tingkat nasional. Ini sesuai dengan amanat UU Pemilu.

Artinya, lanjut Didin, semua rekap dilakukan secara manual hingga ke tingkat nasional. Dan data-data itu dikoreksi secara bertingkat dan melibatkan saksi-saksi dari kedua belah kubu capres, serta saksi dari masyarakat termasuk kepolisian.

"Saya kira kalau tiba-tiba di nasional ada sampai 4 juta suara dimanipulasi, seharusnya itu sudah diselesaikan di tingkat kelurahan. Mestinya di tingkat itu sudah dilakukan proses pencatatan jika memang ada pelanggaran atau kecurangan, ini kan tidak ada," ujarnya menjelaskan.

Didin mengklaim ini tidak ada kaitannya dengan elektronik karena perhitungan dilakukan secara manual melalui proses bertingkat. Bahkan sampai di tingkat nasional, perhitungan suara yang manual itu dibawa oleh masing-masing KPUD ke KPU dengan didampingi Bawaslu, Polisi serta para saksi.

Ia juga menambahkan bahwa kalaupun ada yang melalui proses elektronik, itupun hanya data-data C1. "Data-data itu dikumpulkan secara elektronik dan disimpan jika sewaktu-waktu nanti KPU mau mengecek," ujarnya.

Pernyataan yang disampaikan Yunus Yosfiah menurut Didin tidak masuk dalam akal sehat.

Baca juga:
Di Balik Mundurnya Prabowo, Jenderal Yunus: Ada Hacker Korea

(Dewi Widya Ningrum)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
cyber-crime.jpg
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions