Selasa, 29 Juli 2014

Home » Tempo.co News Site: Situs Berita Palsu, Ini Cara Stop Penyebarannya

,
Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
The Best Way to Manage your Money.

Start using Mint today to set a budget, track your goals and do more with your money.
From our sponsors
Situs Berita Palsu, Ini Cara Stop Penyebarannya
Jul 29th 2014, 21:27

Berita Terkait

TEMPO.CO , Jakarta: Nukman Luthfie, pendiri dan Online Strategist dari Virtual Consulting, mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat menemukan berita negatif di media sosial.

"Sebaiknya baca dulu dan diverifikasi ulang, baru kemudian disebar," kata Nukman saat dihubungi Tempo, Selasa 29 Juli 2014. Apalagi dengan munculnya situs berita palsu belakangan ini. (Baca: Awas, 7 Situs Berita Indonesia Dipalsukan)

Pria berusia 45 tahun yang dijuluki sebagai Bapak Sosial Media ini menjelaskan, pola penyebaran tautan berita negatif terjadi terutama di kalangan pendukung calon presiden dan wakil presiden pada saat pemilu presiden lalu. Para pendukung kubu capres tertentu cenderung langsung menyebarkan berita buruk tentang capres lawannya tanpa dicek terlebih dahulu keabsahan sumber berita tersebut. Nukman menganggap hal ini wajar, karena di dunia jurnalistik pun ada yang disebut kampanye negatif, atau menyebarkan artikel berisi berita buruk tentang lawan politik seseorang. (Baca: Situs Berita Palsu Sama dengan Kampanye Hitam)

Namun, dengan maraknya situs-situs berita palsu yang menyaru seperti portal berita online besar di Indonesia seperti Detik.com, Liputan6.com, dan Tempo.co, Nukman mengimbau masyarakat harus lebih rajin lagi untuk mengecek ulang. Sebab, berita-berita yang dimuat di situs palsu tersebut sudah dikategorikan sebagai kampanye hitam. Kampanye hitam merupakan penyebaran berita mengenai keburukan seorang tokoh namun tidak berisi fakta melainkan fitnah. (Baca: Tifatul Janji Segera Tutup Situs Berita Palsu)

"Harus lebih berhati-hati lagi, soalnya penyebar kampanye hitam dapat dijerat Undang-Undang IT," kata Nukman. Nah, apabila berita yang disebarkan itu palsu, artinya para pengguna sosial media itu sudah menyebarkan kebencian, bukan fakta. "Sebaiknya dicek dulu URL dan domain dari situs berita tersebut, kalau asli boleh disebar." (Baca: Polisi Lacak Pemilik Portal Berita Palsu)

Situs berita palsu yang tersebar ini menggunakan URL tambahan berupa "--news.com". Misalnya, tempo.co dipalsukan menjadi tempo.com--news.com, begitu juga dengan liputan6.com menjadi liputan6.com--news.com. Semua berita palsu yang ditampilkan situs-situs tersebut berisi soal hasil pemilu presiden dengan penampakan yang lebih cenderung seperti blog. Ketujuh media online palsu tersebut tampak berbeda dengan situs aslinya, karena secara jelas tidak dilengkapi dengan logo masing-masing media. Begitupun kanal berita yang juga tampak tak ada dalam situs palsu tersebut. Di sisi kanan situs palsu itu, terdapat daftar berita. Jika diklik, berita itu akan mengantar pengunjungnya ke situs lain yang juga dipalsukan. (Baca juga: Pemred Tempo.co: Hati-hati Tertipu Situs Palsu)

URSULA FLORENE SONIA

Berita Lainnya:
Situs Berita Palsu Sama dengan Kampanye Hitam
Pengunjung Membludak, Sampah Kota Tua Berserakan
Parkir Liar di Monas Kembali Marak
Protes Jam Besuk Dipangkas, KPK: Sesuai Aturan

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions