Senin, 04 Agustus 2014

Home » ANTARA News - Teknologi: Bayi mencium rasa takut lewat bau ibunya

,
ANTARA News - Teknologi
News And Service 
Free Bestselling eBooks

Free national bestsellers for your eReader - Fiction, Nonfiction & more! Join 1.5 million book lovers now. Sign-up in under 10 seconds to get the free daily email.
From our sponsors
Bayi mencium rasa takut lewat bau ibunya
Aug 4th 2014, 12:27

Jakarta (ANTARA News) - Sebuah studi terbaru dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa bayi dapat mencium rasa takut. Mereka belajar mendeteksi suatu ancaman dan mengingatnya sepanjang waktu hanya dengan mencium bau ibu mereka saat ketakutan.

"Penelitian kami memperlihatkan, bayi dapat belajar dari ekspresi ibu yang ketakutan, sangat dini dalam kehidupan. Sebelum memiliki pengalamannya sendiri, mereka pada dasarnya mendapatkankanya dari pengalaman ibu mereka, " ujar pemimpin peneliti, Jacek Debiec dari University of Michigan Medical School di Amerika Serikat seperti dilansir India Express.

"Yang terpenting, memori maternal yang ditransmisikan ini bersifat jangka panjang, sementara untuk jenis pembelajaran bayi lainnya, jika tidak dilakukan berulang-ulang, maka akan hilang," tambahnya.

Dalam percobaan pertama yang dilakukan secara langsung, para peneliti mempelajari beberapa induk tikus yang telah memahami rasa takut pada bau peppermint.

Mereka mengajarkan rasa takut ini dengan memberikan sengatan listrik ketika para induk ini mencium aroma peppermint sebelum mereka hamil. Hasil percobaan memperlihatkan, para induk tikus "mengajarkan" rasa takut yang sama pada bayi mereka di hari-hari pertama kehidupan melalui alarm bau yang dikeluarkan selama ketakutan.

Melalui pencitraan otak khusus para peneliti memusatkan perhatian pada struktur otak yang disebut amigdala lateral sebagai lokasi kunci tentang pemahaman rasa takut. Mereka bahkan menunjukkan, hanya melalui reaksi ketakutan dari ibu mereka terhadap bau peppermint, sudah cukup untuk membuat bayi tikus yang baru lahir takut pada hal yang sama.

Kemudian, ketika para peneliti memberi para bayi tikus sebuah zat yang dapat memblokir aktivitas amigdala, para bayi ini gagal belajar rasa takut pada bau peppermint.

"Ini menunjukkan, mungkin ada cara untuk mencegah anak-anak memahami respon ketakutan tidak rasional dari ibu mereka, atau mengurangi dampaknya," kata Debiec.

Penerjemah: PR Wire

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2014

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions